LUWU TIMUR– Tidak hanya fraksi Hati Nurani Rakyat (Hanura) dua fraksi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Luwu Timur juga meminta menutup sementara aktivitas pertambangan yang dilakukan PT Citra Lampia Mandiri (CLM).
Kedua fraksi tersebut yaitu, fraksi Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Golongan Karya (Golkar). Hal itu diungkapkan Sekretaris Komisi III DPRD Luwu Timur fraksi Gerindra, Andi Baharuddin dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) lintas Komisi di ruang Komisi III DPRD Luwu Timur dipimpin langsung Ketua Komisi III, Badawi Alwi, Senin (29/11/21).
"Saya melalui DLH bukan ditutup ini CLM tapi dihentikan untuk sementara kalau kita tidak bisa melakukan ini, ini Saya fraksi Gerindra, saya ketua partai Gerindra Luwu Timur kalau ini disampaikan juga ke DLH tingkat Provinsi karena mereka punya kewenangan untuk memberhentikan ini. Kita surati kesana hentikan untuk sementara bukan diberhentikan namun diminta perbaiki sediment pondnya karena ini yang jadi soal. Sama dengan Hanura bersurat ke Provinsi hentikan dulu sementara berproduksi ini CLM siapa pun dibelakangnya, " tegas Andi Baharuddin.
Sementara, anggota Komisi I DPRD Luwu Timur, Mahading mewakili fraksi partai Golkar juga ikut dan meminta aktivitas pertambangan oleh PT CLM agar dihentikan sementara.
Untuk diketahui, agenda RDP tersebut terkait dengan keruhnya air sungai Malili yang diduga akibat aktivitas pertambangan oleh PT CLM. Sebelumnya viral dimedia sosial dan tagar #SelamatkanSungaiMalili keruhnya air sungai Malili diduga akibat aktivitas pertambangan oleh PT CLM.
Hadir dalam RDP Wakil Ketua II DPRD Luwu Timur, Usman Sadik, Wakil Ketua Komisi III, Andi Baharuddin, anggota Komisi III, Alpian Alwi, Ramna Minggus, Andi Surono, anggota Komisi I, Mahading, anggota Komisi II, Wahidin Wahid serta Kepal Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Luwu Timur, Andi Tabacina, Kepala Bidang Penataan dan Penaatan Lingkungan, Nasir dan Kepala Teknik Tambang PT CLM, Ahmad Suparna.